AMALAN PENOLAK MUSIBAH ( PART 1 )

DKM Al-Hadi SMPN 1 Bogor

BERDOA

Hadits dari Imam at-Tirmidzi dan al-Hakim, diriwayatkan dari Abdullah ibn
Umar, bahwa Rasulullah saw bersabda :

"Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdoa, maka pintu-pintu rahmat akan
dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah
daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya doa
bermanfaat bagi sesuatu yang terjadi dan masih belum terjadi. Dan tidak
ada
yang bisa menolak takdir kecuali doa, maka berpeganglah, wahai hamba
allah,
pada doa".

Sepantasnyalah bagi seorang mukmin untuk berdoa, karena ia akan
mendatangkan
kebaikan dan dapat menolak keburukan dan bencana. Dalam konteks ini ada
banyak hadits yang menunujkan urgensi, efek dan pengaruh yang besar dari
doa, dengan izin Allah. Disebutkan dalam sebuah hadits, sabda Rasulullah
saw
:

"Persiapkanlah doa untuk menghadapi bencana." (HR. ath-Thabrani).

Sesungguhnya doa adalah alat untuk menolak bencana dan mendatangkan
rahmat,
sebagaimana perisai adalah untuk menangkis senjata, dan air sebagai sebab
untuk tumbuh dan keluarnya biji-bijian dari tanah. Sebagaimana perisai
akan
menolak senjata, maka keduanya saling membela diri, maka begitulah doa dan
bencana. Dan bukan termasuk menyadari takdir orang yang kemudian tidak
membawa senjata.



SEDEKAH

Sedekah dapat menolak bencana. Karena ada hadist Rasulullah saw yang
diriwayatkan dari Ali, bahwa Rasulullah saw bersabda :

"Sedekah dapat merubah takdir yang mubram ( yang pasti )". (HR. Bukhari,
Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad)

Asal hadits tersebut diatas adalah:

"Silahturahmi dapat memperpanjang umur, dan sedekah dapat merubah takdir
yang mubram"




TASBIH

Bacaan tasbih dapat mencegah terjadinya bencana, karena ada hadits yang
diriwayatkan Ibn Ka'ab, dari Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda :

"Subhanallah dapat mencegah turunnya azab".

Hal ini juga ditunjukan oleh firman Allah SWT, tentang Nabi Yunus as :

"Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat
Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari
kebangkitan," (QS. ash-Shaffat : 143 - 144).

Tafsir dari QS. ash-Shaffat : 143 - 144 artinya :
Seandainya ia tidak termasuk orang-orang yang mengingat Allah, dan
termasuk
orang-orang yang menyucikan-Nya, meninggikan-Nya dan memohon ampun
kepada-Nya, niscaya perut ikan tersebut akan menjadi kuburannya. Akan
tetapi
dengan bacaan tasbih, dzikir dan permohonan ampunnya telah membebaskannya
dari kesedihan. Tasbihnya sebagaimana yang diceritakan sendiri oleh Allah
SWT dalam firman-Nya :

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan
marah,
lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya),
maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak Tuhan ( yang
berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
termasuk orang-orang yang zalim," (QS. al-Anbiya': 87).

Kemudian bahwa Allah setelah itu berfirman :

"Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan.
Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. al-Anbiya'
:
88)

Dalam riwayat lain dari Sa'd ibn Abi Waqqash, Rasulullah saw bersabda :

" Maukah kalian kuberitahu suatu doa, yang jika kalian memanfaatkan itu
ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Allah akan menghilangkan
kesedihan itu ?. Para sahabat menjawab: " Ya, wahai Rasulullah." Rasul
bersabda: "Yaitu, doa Dzun Nun : La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu
minazh zhalimin ( tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku termasuk di antara orang-orang yang zhalim)." (HR. Imam
Ahmad, at-Tirmidzi, dan al Hakim)


Dipelajari dari buku : Prilaku yang dapat memperpanjang umur dan merubah
takdir, oleh Ahmad Baghlabah, hal 109 - 118.
0 Responses to "AMALAN PENOLAK MUSIBAH ( PART 1 )"

Posting Komentar