Rosullullah & pengemis

DKM Al-Hadi SMPN 1 Bogor

Rasulullah dan Pengemis



Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya

selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Wahai saudaraku,

jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu

tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya".

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan

makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan

makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak

mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW

melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.



Setelah wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang

membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari

sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah

anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan istri Rasulullah

SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan

kekasihku yang belum aku kerjakan?". Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah,

engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya

pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja". Apakah Itu?", tanya

Abubakar RA. "Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi keujung pasar dengan

membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana",

kata Aisyah RA.



Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk

diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu

memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si

pengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu ?". Abubakar RA menjawab,

"Aku orang yang biasa." "Bukan! Engkau bukan orang yang biasa

mendatangiku", bantah si pengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku

tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang

yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu

dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu

melanjutkan perkataannya.



Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata

kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku

adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia

adalah Muhammad Rasulullah SAW". Seketika itu juga pengemis itu pun

menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, "Benarkah

demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah

memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi,

ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di

hadapan Abubakar RA, dan saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah

SAW? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau adalah

ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq. Kalaupun tidak bisa kita meneladani

beliau seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit

demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.



Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang apabila kamu mencintai Rasulmu...



Wassalamu'alaikum..wr..wb

yaF
0 Responses to "Rosullullah & pengemis"

Posting Komentar